Rabu, 08 Juli 2015

Adaptasi Yang Dialami Oleh Ayah Selama Bunda Hamil

Selama masa kehamilan ayah juga mengalami adaptasi peran yang cukup menimbulkan stres tersendiri.
Pertama...
Sumber stres ayah antara lain :
    - Masalah keuangan.
    - Cemas bayinya tidak sehat/tidak normal.
    - Khawatir tentang nyeri istrinya saat melahirkan.
    - Kondisi yang tidak diinginkan selama hamil.
    - Peran setelah istrinya melahirkan.
    - Kemampuan sebagai orang tua.
    - Perubahan hubungan dengan istri, keluarga, dan teman-temannya.
Kedua...
Perubahan psikologis ayah dalam rangka pencapaian penerimaan peran barunya sejalan dengan fase-fase yang dialami oleh istrinya. Secara umum ayah yang stres menyukai anak-anak, senang berperan sebagai ayah dan senang mengasuh anak. Percaya diri dan mampu menjadi ayah serta senang membagi pengalamannya tentang kehamilan dan melahirkan dengan pasanganya.
Dan ini nih step by step perubahan ayah mulai trimester I.
Pada timester I ayah pasti akan memberitahu keluarga, teman, dan relasinya masalah kehamilan sang istri. Lalu sering bingung terhadap perubahan istrinya, meliputi perubahan perasaan dan tubuhnya. Ia memperhatikan kebutuhan istrinya yang mudah lelah dan menurunnya keinginan untuk berhubungan seksual. Saat ini, anaknya adalah bayi yang "potensial". Ayah sering dibayangkan berinteraksi dengan anaknya yang sudah berusia 5 atau 6 tahun, walaupun kehamilan istrinya belum kelihatan.
Pada trimester II, ayah akan merasa lebih nyaman dengan dapat melihat anaknya pada pemeriksaan USG. Ayah juga akan khawatir tentang pembagian peran antara mencari nafkah dan membantu istrinya mengurus anak. Pada tahap ini kadang timbul konflik pada pasangan mengenai bagaimana ia akan menjadi ayah. Peran ayah saat ini samar, tetapi kebingungan atas keterbatasannya menurun dengan melihat serta merasakan gerakan fetus.
Nah untuk trimester III, ayah mulai timbul rasa takut, timbul rasa tidak percaya, seperti apakah ia akan benar-benar mempunyai anak ? Lalu timbul pertanyaan dalam benak "seperti apa menjadi orang tua?" atau "dapatkah ia membantu istrinya selama proses persalinan?". Terlibat dalam kelas bersama, medampingi istrinya saat memeriksakan kehamilan menjelang persalinan juga membuat ayah merasa deg-degan lho bun. Persiapan yang nyata terlihat kok demi kelahiran bayinya.

Semoga bermanfaat ya bun...

4 komentar:

  1. deg2an malahan aku moco artikelmu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahahaha urung dicoba wae uwes deg degannnn

      Hapus
  2. tp kan serune kui gara2 deg2an dadine malah tambah semangat gek pengen nyoba kok......

    BalasHapus