Minggu, 09 Agustus 2015

Adaptasi Yang Dialami Kakek atau Nenek

Terakhir bun,
Kakek atau Nenek pasti juga akan mengalami perubahan ketika Bunda sedang hamil lho, apa saja ? yuk
Dengan adanya kehamilan, hubungan antara pasangan dengan orangtuanya mengalami perubahan menjadi lebih dekat. Pasangan merasa nyaman ketika mendapat dukungan dan nasihat dari orangtuanya atas kebingungan dan kekhawatiran yang mereka alami di awal masa kehamilan. Secara internal, pasangan akan melakukan flashback terhadap apa yang sudah diberikan oleh orangtua mereka dari masa kecil sampai dengan saat ini dan ini akan menambah rasa sayang dan terima kasih mereka terhadap orang tua. Namun, di sisi lain muncul pula konflik internal mengenai sebatas mana orangtua boleh terlibat dalam kehidupan mereka karena kadang ditemukan adanya beda pendapat mengenai apa yang terbaik untuk calon anak "versus" calon cucu. Untuk menjembatani hal ini dapat dilakukan suatu pendekatan sejak awal dan dibuat suatu kesepakatan mengenai apa yang dapat dilakukan berdasarkan pengalaman dan perkembangan pengetahuan yang positif terhadap kehamilan dan perawatan bayi.

Adaptasi Yang Dialami Oleh Saudara Kandung Ketika Bundanya Hamil

Halo, lama ngga ngeblog
Langsung aja ya bun, dari judulnya saja pasti sudah paham dong ? Yup, intinya sih adaptasi sang Kakak ketika Ia mau punya Adik.
Jika saudara kandung tidak dipersiapkan dari awal untuk menerima kehadiran adiknya, dikhawatirkan akan terjadi apa yang disebut dengan sibling rivalry. Sibling rivalry yaitu rasa persaingan antar saudara kandung yang disebabkan adanya kekhawatiran ia akan kehilangan kasih sayang dari orang tuanya karen kehadiran adiknya. Ini biasanya terjadi pada anak usia toddler atau antara 2-3 tahun.
Pencegahan dari hal ini dapat dilakukan beberapa langkah antara lain sebagai berikut :
Pertama...
anak diberi tahu sejak awal tentang kehamilan bundanya.
Kedua...
anak toddler diberi kesempatan merasakan bayi yang ada diperut bundanya saat bergerak dalam rahim dan dijelaskan pula bahwa rahim adalah tempat untuk adiknya tumbuh dan erkembang.
Ketiga...
anak dapat dilibatkan untuk membantu mempersiapkan keperluan adiknya, seperti menyusun baju dalam laci serta mengatur tempat tidur dan kamar bayi.
Keempat...
bantu anak menyesuaikan pada perubahan ini.
Kelima...
kenalkan anak dengan profil bayi sehingga anak tidak membayangkan adiknya akan cukup besar untuk diajak bermain.
Keenam...
ajaklah anak ketika bundanya memeriksakan kehamilannya dan diberi kesempatan mendengarkan denyut jantung janin.
Demikian bunda tips dari sya, semoga bermanfaat.

Rabu, 08 Juli 2015

Adaptasi Yang Dialami Oleh Ayah Selama Bunda Hamil

Selama masa kehamilan ayah juga mengalami adaptasi peran yang cukup menimbulkan stres tersendiri.
Pertama...
Sumber stres ayah antara lain :
    - Masalah keuangan.
    - Cemas bayinya tidak sehat/tidak normal.
    - Khawatir tentang nyeri istrinya saat melahirkan.
    - Kondisi yang tidak diinginkan selama hamil.
    - Peran setelah istrinya melahirkan.
    - Kemampuan sebagai orang tua.
    - Perubahan hubungan dengan istri, keluarga, dan teman-temannya.
Kedua...
Perubahan psikologis ayah dalam rangka pencapaian penerimaan peran barunya sejalan dengan fase-fase yang dialami oleh istrinya. Secara umum ayah yang stres menyukai anak-anak, senang berperan sebagai ayah dan senang mengasuh anak. Percaya diri dan mampu menjadi ayah serta senang membagi pengalamannya tentang kehamilan dan melahirkan dengan pasanganya.
Dan ini nih step by step perubahan ayah mulai trimester I.
Pada timester I ayah pasti akan memberitahu keluarga, teman, dan relasinya masalah kehamilan sang istri. Lalu sering bingung terhadap perubahan istrinya, meliputi perubahan perasaan dan tubuhnya. Ia memperhatikan kebutuhan istrinya yang mudah lelah dan menurunnya keinginan untuk berhubungan seksual. Saat ini, anaknya adalah bayi yang "potensial". Ayah sering dibayangkan berinteraksi dengan anaknya yang sudah berusia 5 atau 6 tahun, walaupun kehamilan istrinya belum kelihatan.
Pada trimester II, ayah akan merasa lebih nyaman dengan dapat melihat anaknya pada pemeriksaan USG. Ayah juga akan khawatir tentang pembagian peran antara mencari nafkah dan membantu istrinya mengurus anak. Pada tahap ini kadang timbul konflik pada pasangan mengenai bagaimana ia akan menjadi ayah. Peran ayah saat ini samar, tetapi kebingungan atas keterbatasannya menurun dengan melihat serta merasakan gerakan fetus.
Nah untuk trimester III, ayah mulai timbul rasa takut, timbul rasa tidak percaya, seperti apakah ia akan benar-benar mempunyai anak ? Lalu timbul pertanyaan dalam benak "seperti apa menjadi orang tua?" atau "dapatkah ia membantu istrinya selama proses persalinan?". Terlibat dalam kelas bersama, medampingi istrinya saat memeriksakan kehamilan menjelang persalinan juga membuat ayah merasa deg-degan lho bun. Persiapan yang nyata terlihat kok demi kelahiran bayinya.

Semoga bermanfaat ya bun...

Selasa, 07 Juli 2015

Perubahan dan Adaptasi Psikologis Dalam Masa Kehamilan Trimester III (Periode Penantian Dengan Penuh Kewaspadaan)

Ini trimester terakhir ya bun, ya, trimester III.
Apa aja ya ? Yuk dibaca...
Trimester III sering disebut periode menunggu dan waspada sebab ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Inilah yang menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaan akan timbulnya tanda dan gejala persalinan serta ketidaknormalan bayinya. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan biasanya akan timbul kembali, merasa dirinya aneh dan jelek, serta gangguan body image. Perubahan body image dapat berdampak besar pada wanita dan asangannya saat kehamilan.
Beberapa wanita menikmati kehamilannya sampai mereka merasa badannyaterasa berat dan tidak modis. Di samping itu, ibu mulai merasa sedih akan berpisah dengan bayinya dan perhatian khusus yang diterimanya selama hamil. Pada trimester ini ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga, dan bidan. Trimester III adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga-duga tentang jenis kelamin si bayi dan mirip dengan siapa. Bahkan mungkin mereka sudah memilih sebuah nama untuk bayinya.

Berikutnya ada adaptasi yang dialami Ayah ya bun, tetep di blog saya lho....

Perubahan dan Adaptasi Psikologis Dalam Masa Kehamilan Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)

Langsung kita lanjut postingan sebelumnya ya bun...
Pada masa ini wanita mulai merasa sehat dan mengharapkan bayinya. Ibu sudah mulai menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada trimester ini ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dari dirinya sendiri. Pengenalan pada pergerakan fetus, pertumbuhan dan pembesaran abdomen, serta gerakan bayi saat di USG, membuat gambaran tersebut nyata.
Semua wanita gelisah dan cemas terhadap pembesaran dan pertumbuhan yang kurang, perkembangan janin yang normal, dan berusaha mendapatkan informasi yang profesional dari proses tersebut. Beberapa wanita bisa lepas kontrol, sulit menerima, khususnya ketika mengalami ANC yang rumit dengan dokter/bidan selama memberikan asuhan kehamilan. Beberapa pemeriksaan dan pengkajian yang dilakukan saat ANC bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan stres. Biasanya libido mulai meningkak karena sudah merasa lepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang ibu rasakan pada saat trimester I.

Next,
trimester III ya bun...
tetep pantengin blog nya
jangan ditutup lho.

Perubahan dan Adaptasi Psikologis Dalam Masa Kehamilan Trimester I (Periode Penyesuaian)

Lanjut bahas masalah kehamilan ya bun. Manggilnya ganti nih, abis pasti yang baca banyak yang udah jadi bunda nih. Hehehe,,
Kita mulai ya...
Setelah konsepsi kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh akan meningkat dan ini akan menyebabkan timbulnya mual dan muntah, lemah, lelah, dan terjadi pembesaran payudara. Akibatnya ibu merasa tidak sehat seringkali membenci kehamilannya. Pada trimester I banyak ibu yang merasakan kekecewaan, penolakan, kecemasan, dan kesedihan pada kehamilannya. Pada trimester I seorang ibu akan mencari tanda-tanda untuk meyakinkan bahwa dirinya hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan selalu diperhatikan dengan seksama. Hasrat untuk melakukan hubungan seks pada wanita trimester I berbeda-beda, biasanya banyak mengalami penurunan. Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat untuk mencintai namun tanpa berhubungan seks. Libido sangat dipengaruhi oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara, dan kekhawatiran. Respons suami saat mengetahui istrinya hamil adalah kebanggaan atas kemampuannya mempunyai keturunan bercampur keprihatinan kesiapannya menjadi ayah. Suami akan memperhatikan istrinya yang hamil dan menghindari hubungan seksual karena takut akan menciderai bayinya.
Kejadian gangguan jiwa sebesar 15% pada trimester I yang kebanyakan pada kehamilan pertama. Menurut Kumar dan Robson pada tahun 1978, 12% wanita yang mendatangi antenatal klinik menderita depresi terutama pada mereka yang ingin menggugurkan kandungannya. Wanita mulai khawatir terhadap perubahan fisik dan psikologisnya. Multigravida, kecemasan terhadap pengalaman yang lalu, sedangkan Primipara ketakutan terhadap cerita-cerita pengalaman orang lain.

Kita lanjut trimester II di postingan berikutnya ya bun....

HAK-HAK WANITA HAMIL

Melenceng sedikit, throwback semasa kuliah ya guys...bahas ibu hamil nih malam ini. Dimulai dari hak bumil dulu aja yaaa.
Sebagaimana hak pasien pada umumnya, ibu hamil mempunyai hak-hak yang sama dengan hak pasien yaitu mempunyai hak antara lain...
- Wanita berhak mendapatkan pelayanan kesehatan komprehensif, yang diberikan secara bermartabat dan dengan rasa hormat.
- Asuhan harus dapat dicapai, diterima, terjangkau untuk semua perempuan dan keluarga.
- Wanita berhak memilih dan memutuskan tentang kesehatannya.
Selain hak di atas ada beberapa hak lain, diantaranya :
- Memperoleh pendidikan dan informasi.
- Mendapat jaminan dari pemerintah tentang kebenaran dari kehamilan tanpa risiko.
- Memperoleh gizi yang cukup.
- Wanita berhak bekerja dan tidak dikeluarkan dari pekerjaannya.
Oke ?
Jadi kalau ada bumil yang pengen tetep kerja, yaudah biarin aja, dia pasti tahu kok guys kemampuan dirinya sendiri.
Tapi buat bumil, sebelum meminta hak, ya dilakerjain dulu kewajibannya, salah satunya makan makanan bergizi, istirahat cukup, minum vitamin yang dikasih Dokter Kandungan, Bidan atau Tenaga Kesehatan lainnya, hindarin tuh yang namanya mitos yang merugikan kehamilan.